Banjir
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Orang-orang mengungsi dari banjir di
Jawa. ca. 1865-1876.
Banjir bandang akibat hujan deras dalam waktu singkat.
Sebuah
banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
[1] Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.
[2] Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya
pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti
sungai atau
danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
[3]
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah
hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak
besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti
desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi
kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering
mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran
banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari
dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang
menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan
biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan.
Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai
menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir
periodik.
Mitos banjir besar adalah kisah
mitologi banjir besar yang dikirimkan oleh
Tuhan untuk menghancurkan suatu
peradaban sebagai
pembalasan agung dan sering muncul dalam mitologi berbagai
kebudayaan di dunia.
Jenis dan penyebab utama
Lusinan desa terendam ketika hujan meluapkan sungai di barat laut
Bangladesh pada awal Oktober 2005. Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) di satelit Terra
NASA
menangkap citra banjir Sungai Ghaghat dan Atrai pada 12 Oktober 2005.
Sungai biru gelap tersebar di seluruh pedesaan pada citra banjir ini.
Sungai
- Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
- Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.
Muara
Pantai
Malapetaka
- Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi).
Manusia
- Kerusakan tak disengaja oleh pekerja terowongan atau pipa.
Lumpur
- Banjir lumpur
terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen kemudian
terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau
penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai
mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit,
dan tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal.
Lainnya
- Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air
(misalnya akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi
lemah atau penguapan rendah).
- Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.
- Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.
Dampak
Dampak primer
Dampak sekunder
- Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
- Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
- Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen.[4] Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
- Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.[5]
- Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Dampak tersier/jangka panjang
- Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah
wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong
kenaikan harga, dll.
Pengendalian
-
Di berbagai negara di seluruh dunia, sungai yang rawan banjir dikendalikan dengan hati-hati. Pertahanan seperti
bendungan,
[6] bund,
waduk, dan
weir
digunakan untuk mencegah sungai meluap, peralatan darurat seperti
karung pasir atau tabung apung portabel digunakan. Banjir pantai telah
dikendalikan di Eropa dan Amerika melalui
pertahanan pantai, seperti
tembok laut,
pengembalian pantai, dan
pulau penghalang.
Eropa
Mengingat penderitaan dan kehancuran yang diakibatkan
Banjir Besar Paris 1910,
pemerintah Perancis membangun serangkaian waduk bernama Les Grands Lacs
de Seine (atau Danau-Danau Besar) yang membantu mengurangi tekanan dari
Sungai
Seine ketika terjadi banjir, khususnya banjir rutin pada musim dingin.
[7]
London terlindungi dari banjir laut oleh
Thames Barrier, sebuah perintang mekanis besar melintasi
Sungai Thames yang dinaikkan ketika permukaan air laut mencapai ketinggian tertentu.
Venesia
memiliki perintang sejenis, namun kota ini sudah tidak mampu menangani
pasang laut yang sangat tinggi; sistem tanggul baru sedang dibangun.
Pertahanan banjir London dan Venesia dapat dianggap tidak berguna jika
permukaan laut terus naik.
Sungai
Adige di Italia Utara memiliki kanal bawah tanah yang memungkinkan sebagian alirannya dialihkan ke
Danau Garda (di daerah aliran sungai
Po) untuk mengurangi risiko banjir muara. Kanal bawah tanah ini digunakan dua kali, pada 1966 dan 2000.
Pertahanan banjir terbesar dan tercanggih di dunia dapat ditemukan di
Belanda yang disebut
Delta Works dengan bendungan
Oosterschelde
yang menjadi pencapaian terbesar dalam pembangunan sistem pengendalian
banjir ini. Sistem ini dibangun sebagai tanggapan terhadap
banjir Laut Utara 1953 di bagian barat daya Belanda. Belanda telah membangun salah satu bendungan terbesar di dunia di utara negara ini, yaitu
Afsluitdijk (ditutup tahun 1932).
Komplek Fasilitas Pencegahan Banjir Saint Petersburg di
Rusia selesai dibangun tahun 2008 untuk melindungi
Saint Petersburg dari
banjir badai. Komplek ini juga memiliki fungsi lalu lintas, yaitu melengkapi
jalan lingkar
yang mengelilingi kota ini. Sebelas bendungan membentang sepanjang 25,4
kilometer dan berdiri delapan meter di atas permukaan laut.
Di
Austria, banjir selama 150 tahun dikendalikan melalui berbagai tindakan sesuai
regulasi Danube Wina, termasuk pengerukan sungai utama
Danube pada 1870–75 dan pembentukan
Danube Baru pada 1972–1988.
Pengelolaan risiko banjir di Irlandia Utara dilakukan oleh
Rivers Agency.
Amerika Utara
Sistem pertahanan banjir dapat ditemukan di provinsi
Manitoba, Kanada.
Sungai Red mengalir ke utara dari Amerika Serikat, melintasi kota
Winnipeg (sungai ini kemudian bertemu dengan
Sungai Assinibone) menuju
Danau Winnipeg.
Sebagaimana semua sungai yang mengalir ke utara di zona sedang belahan
Bumi utara, pencairan salju di bagian selatan dapat mengakibatkan
permukaan sungai naik sebelum bagian utara mencair sepenuhnya. Ini dapat
menyebabkan banjir bandang, seperti yang terjadi di Winnipeg selama
musim semi 1950.
Untuk melindungi kota ini dari banjir masa depan, pemerintah Manitoba
melakukan pembangunan sistem pengalihan sungai, tanggul, dan jalur
banjir massal (termasuk
Red River Floodway dan
Portage Diversion). Sistem ini melindungi Winnipeg dari
banjir 1997 yang merendam banyak permukiman di hulu Winnipeg, termasuk
Grand Forks, North Dakota dan
Ste. Agathe, Manitoba. Sistem ini juga melindungi Winnipeg dari
banjir 2009.
Di AS, 35%
Wilayah Metropolitan New Orleans yang berada di bawah permukaan laut dilindungi oleh bendungan dan
pintu banjir sepanjang ratusan mil. Sistem ini gagal sepenuhnya di beberapa bagian ketika
Badai Katrina
menerjang kota dan bagian timur wilayah metropolitan. Akibatnya sekitar
50% wilayah metropolitan terendam, mulai dari beberapa sentimeter
hingga 8,2 meter (beberapa inci hingga 27 kaki) di permukiman pesisir.
[8]
Dalam upaya pencegahan banjir, pemerintah federal Amerika Serikat
menawarkan pembelian properti rawan banjir di Amerika Serikat untuk
mencegah bencana terulang setelah banjir 1993 di seluruh Midwest.
Beberapa permukiman menerima tawaran ini dan pemerintah federal
bekerjasama dengan pemerintah negara bagian membeli 25.000 properti yang
diubah menjadi
lahan basah.
Lahan basah ini berperan sebagai penyerap air ketika badai terjadi dan
pada 1995, banjir terjadi dan pemerintah tidak perlu mengerahkan sumber
daya di daerah-daerah tersebut.
[9]:)
Asia
Di India, Bangladesh dan Cina (tepatnya di kawasan Kanal Besar Cina), daerah
pengalihan banjir adalah kawasan pedesaan yang sengaja ditenggelamkan ketika keadaan darurat untuk melindungi wilayah perkotaan.
[10]
Banyak pihak mengatakan bahwa kehilangan vegetasi (
deforestasi)
akan mendorong peningkatan risiko. Dengan hutan alami yang mencegah
banjir, durasi banjir akan berkurang. Mengurangi tingkat penebangan
hutan akan mengurangi pula insiden dan tingkat keparahan banjir.
[11]
Afrika
Di
Mesir,
Bendungan Aswan (1902) dan
Bendungan Tinggi Aswan (1976) telah mengendalikan berbagai banjir di sepanjang Sungai
Nil.
Keselamatan pembersihan
Aktivitas pembersihan setelah banjir biasanya mengancam pekerja dan
relawan yang terlibat. Bahaya-bahaya mengancam tersebut yaitu air
berpolusi yang tercampur dengan
selokan bawah tanah,
bahaya listrik, terpapar
karbon monoksida, bahaya
otot tengkorak,
hipertermia atau
hipotermia, bahaya
kendaraan bermotor,
kebakaran,
tenggelam, dan terpapar
bahan berbahaya.
[12]
Karena daerah banjir tidak stabil, pekerja pembersih bisa saja
menemukan puing-puing tajam, bahan biologis dalam air banjir, kabel
listrik, darah atau cairan tubuh lain, dan sisa-sisa hewan dan manusia.
Dalam merencanakan dan merespon bencana banjir, manajer harus
menyediakan
helm keras,
kacamata, sarung tangan kerja,
jaket keselamatan, dan sepatu bot kedap air berlapis besi kepada para pekerja.
[13]
Keuntungan
Ada berbagai dampak negatif banjir terhadap permukiman manusia dan
aktivitas ekonomi. Namun, banjir (khususnya banjir rutin/kecil) juga
dapat membawa banyak keuntungan, seperti mengisi kembali air tanah,
menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah. Air banjir
menyediakan air yang cukup di kawasan kering dan semi-kering yang curah
hujannya tidak menentu sepanjang tahun. Air banjir tawar memainkan peran
penting dalam menyeimbangkan ekosistem di koridor sungai dan merupakan
faktor utama dalam penyeimbangan keragaman makhluk hidup di dataran
banjir.
[14]
Banjir menambahkan banyak sekali nutrisi untuk danau dan sungai yang
semakin memajukan industri perikanan pada tahun-tahun mendatang, selain
itu juga karena kecocokan dataran banjir untuk pengembangbiakan ikan
(sedikit predasi dan banyak nutrisi).
[15] Ikan seperti
ikan cuaca
memanfaatkan banjir untuk berenang mencari habitat baru. Selain itu,
burung juga mendapatkan manfaat dari produksi pangan yang meledak
setelah banjir surut.
[16]
Banjir rutin biasa terjadi di permukiman-permukiman kuno sepanjang Sungai
Tigris-Eufrat,
Nil,
Indus,
Gangga, dan
Sungai Kuning. Kelangsungan sumber energi air terbarukan sangat tinggi di daerah rawan banjir.
Pemodelan komputer
Meski pemodelan banjir merupakan praktik yang baru diterapkan, upaya
untuk memahami dan mengelola mekanisme kerja di dataran banjir telah
dilakukan selama enam milenium.
[17]
Pengembangan terkini dalam pemodelan banjir melalui komputer telah
membantu para insinyur menghentikan uji coba pendekatan "tahan atau
biarkan" dan kecenderungannya memperkenalkan struktur tahan banjir.
Berbagai model banjir melalui komputer telah dikembangkan dalam beberapa
tahun terakhir, yaitu model 1D (permukaan banjir yang diukur di
saluran) dan model 2D (kedalaman banjir yang diukur sepanjang dataran
banjir). HEC-RAS,
[18]
model Hydraulic Engineering Centre, saat ini merupakan pemodelan banjir
yang paling terkenal karena gratis. Model lain seperti TUFLOW
[19]
menggabungkan komponen 1D dan 2D untuk mendapatkan informasi kedalaman
banjir di dataran banjir. Sejauh ini, pemodelan lebih difokuskan pada
pemetaan banjir pasang dan banjir sungai, namun karena banjir 2007 di
Britania Raya pemodelan lebih diutamakan pada dampak yang muncul akibat
banjir air permukaan.
[20]